MAKALAH
BIOLOGI UMUM
Topik : Sistem Reproduksi Pada Sapi
Lokasi : Laboratorium Peternakan
Universitas Muhammadiyah Malang
Disusun oleh :
Lina
Kumalasari (201410070311043)
Dosen
Pengampu :
Dra. Elly Purwanti, MP
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
REPRODUKSI SAPI
|
JANTAN
|
BETINA
|
ALAT KELAMIN
|
ALAT KELAMIN
|
SEL KELAMIN
|
SEL KELAMIN
|
PENIS
TESTIS
EPIDIDIMIS
VAS DEFERENS
PRAEPUTIUM
|
SPERMA
|
SPERMATOGENESIS
|
OVUM
|
OOGENESIS
|
OVARIUM
OVIDUCT
UTERUS
|
S
Reproduksi Sapi
1. Alat Reproduksi
A. Alat Reproduksi Sapi Jantan
Secara
anatomik, alat kelamin jantan dapat dibagi menjadi 3 bagian besar, yaitu :
- Kelenjar
benih : testis
- Saluran
reproduksi : rete testis, vas eferens, epididimis, vas deferens, uretra,
serta kelenjar mani (kelenjar vesikularis, kelenjar prostat, kelenjar
bulbouretralis atau cowper)
- Alat
kelamin luar : penis, skrotum, dan preputium
1.
Testis
Struktur : bentuk bulat panjang, terbungkus oleh tunika
albugenia yang mengandung syaraf dan pembuluh darah yang berkelok-kelok.
Fungsi : menghasilkan spermatozoa (pada tubulus
seminiferus), dan penghasil hormon androgen-testosteron
2.
Epididimis
Anatomi
epididimis, terdiri dari 3 bagian, yaitu :
1. Caput epididimis - muara dari
sejumlah duktus eferents dan terletak pada bagian ujung atas dari testes
2. Corpus
epididimis - saluran kelanjutan dari caput yang berada di luar
3. Cauda epididimis - kelanjutan dari
corpus yang terletak pada bagian ujung bawah testes
3. Vas Deferens
Saluran yang
menghubungkan cauda epididimis dengan uretra. Vas deferens bersama pembuluh
darah dan syaraf testis memasuki ruang abdomen disebut funiculus spermaticus.
4. Penis
• dua fungsi utamanya, yaitu
menyemprotkan semen ke dalam alat reproduksi betina dan untuk lewatnya urin
•
Pada sapi,
bentuknya bulat panjang, bertipe fibro elastis
•
Terbungkus
oleh tunika albugenia.
• Dilengkapi retraktor penis yang dapat melengkung,
serta corpus cavernosum penis untuk menegakkan penis, menyatu pada glans
penis disebut corpus fibrosum
•
Dibagi menjadi
3 bagian :
1. Bagian
Pangkal, disebut crus penis.
2. Bagian Badan, di tengahnya melipat
melingkar membentuk huruf S sigmoid
3. Bagian
Ujung, disebut glans penis
4.
Praeputium
• Merupakan alat pelindung penis dari
pengaruh luar dan kekeringan, berasal dari kulit.
• Celah praeputium sapi dewasa +
5 cm dari caudal tali pusat, lebar + 3 jari. Disekitarnya ditumbuhi
bulu-bulu pelindung yang lebih panjang dari bulu biasanya.
• Ruang praeputium yang berisi penis
panjangnya 35-40 cm, dengan diameter 3-4 cm.
Mekanisme
Ejakulasi
• Sebelum kopulasi terjadi, massa
sperma berkonsentrasi tinggi dan non motil dikeluarkan oleh ampula ke pangkal
uretra yang meluas.
• Sekresi kelenjar Vesikula dan
prostat bercampur ke lumen uretra. Colliculus
seminalis telah tertutup, karena jaringan pembuluh darah caver nosus terisi penuh.
• Kelenjar cowper pada muara bertugas
membersihkan uretra dari sisa urin, dan menetralkan uretra.
• Dinding pangkal uretra berkontraksi
dengan sangat mendadak, sehingga sekresimani keluar dengan memancar.
• Pada sapi, bagian penis yang
membentuk huruf S sgera menjulur panjang ketika menyentuh mukosa vagina,
disertai dorongan kontraksi urat daging pinggang dan punggung. Penis meluncur
sampai ke mulut serviks bagian caudal, dan muskulus pangkal uretra
berkontraksi sehingga semen terpancar ke dalam portio vaginalis (lumen serviks),
setelah itu, kemudian penis kendur, rileks dan di tarik keluar.
B.
Alat Reproduksi Sapi Betina
Secara anatomik, alat kelamin betina dibagia menjadi 3
bagian, yaitu :
- Gonad
(ovarium) : organ penghasil telur
- Saluran
reproduksi betina : dibagi menjadi tuba fallopii atau oviduct, uterus
(kornua uteri dan korpus uter), serviks dan vagina
- Alat
kelamin luar : klitoris dan vulva
1. Ovarium
Struktur :
Jumlahnya sepasang, ukuran kecil dibanding dengan ukuran tubuh,
Bentuk ovarium hewan dewasa beda
dengan yang muda
- makros = bentuk folikel
- mikros = korteks
medulla
Fungsi :
menghasilkan sel kelamin betina, menghasilkan hormon
2. Oviduct
·
Infundibulum
à Orificium
tuba abdominale
· Fimbre à erektil dan aktif
· tidak menutupi semua ovarium
· substansi kimia (ovotaksis)
· Ampula : ½ bagian Tuba Fallopii
· Ismus: Ostium Tuba Uterina
dengan uterus
· Saluran kecil berkelok-kelok
· Terdapat Silia yang membantu
transport ovum
· Fungsi : - transport ovum dan sperma
à fertilisasi
- kapasitasi
spermatozoa
- tempat pembelahan zigot
3. Uterus
•
Strukturnya
terdiri dari kornua, korpus dan serviks.
•
Lapisan uterus
: Endometrium, miometrium dan perimetrium.
•
Pada sapi,
tipe uterusnya yaitu bipartitus
-Serviks ada satu
-Kornua jelas dan berkembang biak
2. Siklus Birahi
Birahi
adalah saat dimana hewan betina
bersedia menerima pejantan untuk kopulasi.
siklus
berahi dibagi menjadi 4 fase, yaitu :
1. Proestrus
2. Estrus
3. Metestrus
4. Diestrus
A. Proestrus
Fase
persiapan, waktunya pendek. Tanda-tandanya :
1. Alat kelamin luar mulai
memperlihatkan tanda peningkatan peredaran darah di daerah itu
2. Betina mulai menampakkan gejala
berahi, namun belum mau menerima pejantan untuk kopulasi
3. Kelenjar endometrium tumbuh
memanjang
4. Serviks merileks dan kelenjar lendir
dalam lumen serviks mulai memproduksi lendir.
B. Estrus
Fase
terlama, untuk sapi dewasa lamanya 18-19 jam, sedangkan untuk sapi dara 15 jam.
Tanda-tanda
estrus pada sapi :
1. Keluar lendir jernih terang yang
tembus dari serviks yang mengalir melalui vulva dan vagina
2. Gelisah, ingin keluar dari kandang
3. Melenguh-lenguh
4. Mencoba menunggangi sapi lain
5. Pangkal ekor terangkat sedikit
6. Perubahan warna vulva menjadi
kemerah-merahan
C. Metestrus
Tanda-tandanya
:
1. Hewan betina telah menolak pejantan
untuk kopulasi
2. Pada ovarium terjadi pembentukan corpus
hemorrhagicum di tempat folakel de graaf yang telah slseai melepaskan ovum
3. Ovum pada tuba falopii menuju uterus
4. Kelenjar endometrium lebih panjang
dan berkelok-kelok
5. Serviks telah menutup
6. Sekret hasil kelenjar serviks
menjadi kental, berfungsi sebagai sumbat lumen serviks
7. Sering terdapat sedikit darah
sebelum serviks menutup
D. Diestrus
Tanda-tandanya
:
1. Tidak ada kebuntingan
2. Tidak ada aktivitas kelamin, dan
hewan menjadi tenang.
3. Kelenjar endometrium yang
berkelok-kelok menjadi spiral, berdegenerasi.
4. Pada periode permulaan, corpus
hemorrhagicum mengkerut, karena dibawahnya tumbuh sel-sel kuning yang
disebut luteum.
5. Merupakan fase terlama
3. Fertilisasi
•
Peristiwa
bersatunya spermatozoa sapi dengan ovum.
•
Pada sapi,
semen diejakulasikan pada portovaginalis cervicis. Pada sapi, serviks merupakan
hambatan karena pada saat estrus membentuk serat yang mengarahkan sperma ke
kripta, Sperma harus melanjutkan perjalanan dari kripta menuju ke arah uterus.
Selajutnya ke tuba fallopii dan ke UTJ (uterotubal junction), menembus
corona radiatas dan zona pellucida.
•
Perjalanan
sperma : tubulus seminiferus – rete testis – epididimis – vas deferens – vagina
– serviks – uterus – UTJ – ampula – ovum.
•
Perjalanan
ovum : fimbriae – infundibulum – ampula.
•
Untuk
mencapai inti sel ovum, spermotozoa harus menembus :
1. Sel granulosa yang membungkus sel
ovum
2. Mocoprotein atau zona pellucida
3. Membran vitellin atau dinding sel
ovum
• Setelah spermatozoa menyemtuh
membran vitellin, terjadi aktivasi ovum.
• Nukleoli (kromosom) sperma dan ovum
menyatu dan membentuk inti baru. Zigot berkembang setelah implantasi.
Karakteristik
Reproduksi pada sapi di laboratorium peternakan
No
|
Subjek
|
Keterangan
|
1
|
Jumlah
kelenjar mamae
|
4 buah
|
2
|
Dewasa kelamin
(pubertas)
|
Jantan :
8-9 bulan
Betina :
5-9 bulan
|
3
|
Birahi (estrus
)
|
18-19 jam
|
4
|
Kebuntingan
|
180 hari
|
5
|
Jumlah anak
perkelahiran
|
1-2 ekor
|
6
|
Bobot lahir
|
26-30 kg
|
7
|
Penyapihan
|
6-8 bulan
|
KESIMPULAN
Organ
reproduksi pada sapi terdiri dari organ reproduksi primer dan sekunder. Organ reproduksi
primer sapi betina terdiri dari ovarium, Sedangkan untuk organ reproduksi sekunder
terdiri dari tuba falopi, Uterus, Serviks, Vagina, dan Vulva. Organ reproduksi
jantan primer terdiri dari testis yang berfungsi mengahasilkan sperma dan
hormone-hormon reproduksi. Sperma dibentuk di dalam tubulus simeniferus.
Sedangkan untuk organ sekundernya adalah Epididimis, Vas defferent, Ampula,
Kelenjar reproduksi (kelenjar cowper, vesika seminalis, kelenjar prostat), dan
Penis.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell,
Neil A, Jane B Reece dam Lawrence G Mitchell. 2004. Biologi Edisi Kelima
Jilid III. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Partodiharjo,
Soebadi. 2002. Ilmu Reproduksi Hewan. Penerbit Mutiara, Jakarta.